Kamis, 19 Januari 2012

Antara Menulis dan Craft

Sebelum lanjut membeberkan ada apa dengan postingan kali ini, aku mau kasih berita, kalau di C E M P R U T dan FLAPERZONE ada Giveaway. come'n join!!

Ok, kembali ke topik. Sebenarnya aku udah lama banget mau menuliskan hal ini. Awalnya buat blog ini karena aku punya hobi menulis. Beberapa naskah novel dan kumcer ada di dalam "memori digital" a.k.a kompi. Dan tak satupun pernah terpublish. Hanya karena berbagai hal, dan akhirnya aku hampir mundur jadi penulis. Bukan hampir, tapi sudah. Dulu, waktu jaman SMP-SMA, aku udah nulis. Dan masih menulis pakai pensil (biar gampang hapus kalau salah, dan ngga mau pakai pulpen atau mesin ketik, soalnya bakal belepotan tipe-x, aku ngga suka itu). Belum punya komputer. Sampai akhirnya punya komputer-pun, nulis masih pakai pensil di buku. Bahkan ada 1 novel yang berhasil aku tulis dalam 3 buku. Wow, kalau diingat, koq bisa ya gue nulis sebegitu semangatnya. Padahal ada komputer. Tapi entah kenapa aku lebih suka menulis di atas tempat tidur. lebih berasa, lebih semangat, lebih menjiwai, lebih mengalir dan lebih bebas kalau menulis di atas tempat tidur, sambil tiduran atau sambil duduk. Dibandingkan duduk di depan komputer.

Waktu jaman SMA, novel keberapa ku (apaan sih maksudnya? maksudnya gue lupa itu tulisan gue yang ke berapa), aku tulis sebelum novel DEALOVA dan Me Vs High Heels terbit. Waktu dua novel laris itu terbit, rasa sedih campur aduk menjadi satu dengan senang. Sedih kenapa? sedih karena koq bisa dua novel itu punya cerita dan tokoh yang hampir sama dengan yang sedang gue tulis. Jadi antara  DEALOVA dan Me Vs High Heels kalau disatukan akan jadi novel ku . Kurang lebih seperti itulah jika diterjemahkan dalam kata-kata. Padahal aku belum pernah membacanya. Sedih juga karena putus asa, dan ngga berangan-angan lagi menerbitkan novelku karena takut di sangka plagiat. Yang membuatku senang, yaitu semangatku bikin novel baru kembali bangkit. Aku udah semangat 45 nulis novel lagi yang baru. Masih bertema teenlit. Ya karena masa-masa itu aku suka banget baca teenlit. Jadi sangat termotivasi sekali buat bikin novel.  Daaaaan, sampai sekarang, novel itu ngga selesai-selesai juga. baru ada sekitar 100-an halaman. Cuma beberapa kali di intip. Setelah itu kangen Lauri, dan akhirnya lebih milih bersama dia dibanding hobiku itu. Seingatku sejak menikah, aku hampir ngga ada semangat lagi utak-atik "harta karun" ku itu.

And now, how about craft?. Ceritaku tentang craft sudah pernah aku post di sini. Kalaupun saat ini aku masih cinta menulis, aku masih belum punya keberanian untuk melanjutkan impianku waktu kecil dulu-menerbitkan novelku-.

Dan satu hal yang tak pernah aku sadari -katanya- aku pintar melukis.  Padahal melukis hanya dikertas A3. Sejak jaman sekarang semua era digital, apa-apa sekarang pakai komputer, gambarpun pakai komputer. Aku jadi agak sedikit mundur dari hobi melukisku. Kalau dihitung sudah ratusan lukisan dan gambar yang pernah aku buat. Dan beberapa kali ikut lomba melukis, dan 3 kali juara (baru 3 kali jadi juara koq. Belum puluhan atau ratusan, hehehe). . Dan semua koleksi lukisan ku hilang entah ke mana. Sedih rasanya, saat salah satu lukisan terbaikku, yang aku sumbangkan untuk mempercantik kelasku di SMA waktu itu, harus hilang saat sekolah mengadakan lomba kreativitas desain kelas. Lukisanku diturunkan dan hilang entah kemana, Selama 1 minggu aku memburu sang ketua kelas yang bertanggung jawab atas lukisanku. Dia malah santai-santai saja dengan bilang, "udah di cari tapi ngga ada". Sakiiiit!!!!

Jadiiiiii....apa isinya dari postingan ini : aku (masih) mencintai apa yang aku sukai tapi aku masih belum punya nyali untuk berbagi.


2 komentar:

  1. waaahh..masih belum berani...kayanya masih perlu "dibongkar" sana sini, biar isi lebih ber"isi" :) hehehehe.

    BalasHapus