Rabu, 18 April 2012

Melahirkan Normal Itu Anugerah

Beberapa saat yang lalu, aku baca blog tentang seorang ibu muda yang menceritakan proses melahirkan anaknya. Di dalam cerita itu betapa ngototnya ia pengen banget di caesar dalam persalinannya. Katanya sakit banget ga kuat nahan sakitnya. Beda banget sama aku, ngotot lahir normal. Ngga ada cita-cita sama sekali ngelahirin caesar. Padahal malam sebelumnya aku demam tinggi, dan kemungkinan harus lahir caesar, tapi alhamdulillah, Lolie lahir normal juga. Dan menahan sakit  bukan main selama 13 jam itu benar-benar &^%$&^$%#%$#%^ mau mati , atau apa sebutannya, seperti seluruh urat dan kulit ditarik-tarik, dari ujung kaki hingga kepala, dan berpusat di perut yang membuncit. Tapi ya bagaimana ya namanya juga mau melahirkan. :)

Umur Lolie baru 1 jam
Entah kenapa, melahirkan caesar itu menjadi fenomena ibu muda sekarang ini (Lain kasusnya ya kalau memang melahirkan normal dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi). Dan ada yang dengan bangga mendeklarsikan kelahiran caesarnya. Kalau aku, sangat bangga melahirkan normal, dan mau dikata apapun, ibu yang benar-benar ibu yang bisa melahirkan normal itu luar biasa. Aku pernah dengar cerita beberapa orang yang terpaksa melahirkan caesar, hanya karena hal-hal yang masih bisa ditolerir penanganannya secara normal. Alasannya takut lah, sakit lah (What? sakit? it's not a reason), atau bahkan dari pihak suami atau keluarga yang memaksa si ibu melahirkan caesar karena tidak tega melihatnya menahan sakit. Beda banget sama aku, didukung dan disemangati bisa lahir normal. Karena ibu yang melahirkan nomal itu anugrah lebih dari Allah. Karena dengan normal lah sejati nya manusia lahir. 

Dan yang jelas, kasus-kasus lahir caesar sering dijumpai di rumah sakit. Aku ngga tau untuk alasan apa, para ibu muda lebih di"motorin" untuk lahir caesar. Padahal kondisi bayi nya normal, ibu nya normal. Lalu setelah di cek ke rumah sakit, adalah ini itu yang dengan berbagai alasan medis dijelaskan bahwa anaknya harus dilahirkan secara caesar. Kalau orang yang awam mungkin akan iya  iya aja setuju. Kalau kasusnya orang yang dihadapin ini, orang yang kurang mampu, kasian juga. Bidan tempatku melahirkan Lolie juga pernah bercerita. Ada seorang ibu muda yang dalam kehamilannya si ibu dan jabang bayi dalam konsidi sehat. Dan bisa diprediksi akan lahir normal, namun saat si ibu sedang pergi ke rumah orang tua nya di kota lain, ia mengalami mulas, seperti ibu yang ingin melahirkan, akhir nya ia dibawa ke rumah sakit setempat. Namun sampai di sana, dokter menyarankan untuk melahirkan secara caesar karena berat badan bayi di atas normal atau di bawah normal gitu (bagian ini aku lupa). Karena tidak ada tabungan cukup untuk melahirkan caesar (prediksi awal melahirkan normal), suami nya terpaksa menjual motor satu-satunya untuk biaya caesar yang jumlahnya tidak sedikit (aku kurang begitu jelas, kenapa harus sampai menjual motor, berarti memang sedang tidak ada simpanan). Namun setelah melahirkan, si dokter tanpa rasa bersalah menjelaskan bahwa kondisi bayi nya ternyata normal. Jeng jeng! jlep! ya Allah. Kasian sekali si ibu seakan dipermainkan. Hanya karena ketidak telitian si dokter. Jadi harta satu-satu nya dikeluarga itu terpaksa dipakai untuk biaya persalinan caesar. Tapi ya mau bagaimana , dibilang sayang juga engga, orang untuk keselamatan bayinya juga. Tapi kalau dibilang sayang, ya sayang, orang harusnya bisa normal, jadi malah harus caesar. (yang berarti bukan kelahiran normal khan makna nya, karena dilakukan dengan berbagai kesiapan medis dan tentunya dikeluarkan melalui perut-bukan liang lahir).

Aku disini tidak membahas persalinan caesar yang memang diharuskan. Aku disini membahas, cerita-cerita orang di sekitar yang seperti dipaksakan oleh dokter nya untuk melahirkan caesar, padahal untuk melahirkan normal masih bisa di lakukan.

Kalau ada waktu, aku akan ceritakan bagaimana prosesi melahirkan Lauri :)

Oia ini aku baru dapat artikel mengenai indikasi melahirkan caesar : (Sumber)
  1. Ibu mengalami eklampsia atau kejang dalam kehamilan sehingga bisa membahayakan proses melahirkan normal.
  2. Kondisi panggul ibu yang sempit, dan bobot bayi yang cukup besar (biasanya di atas 4 kg) sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan normal.
  3. Plasenta previa, atau kondisi plasenta menutupi jalan lahir bayi.
  4. Kelainan jantung pada ibu.
  5. Terjadi pendarahan yang cukup banyak selama kehamilan.
  6. Infeksi rahim, tumor di rahim, di indung telur, atau di vagina yang menghalangi jalan lahir.
  7. Dinding rahim menipis akibat bedah caesar atau operasi rahim.
  8. Bayi dalam posisi sungsang.
  9. Kembar siam, kehamilan kembar tiga atau lebih.
  10. Kondisi gawat janin.
Di artikel yang tadi aku kasih link nya juga ada beberapa point tentang resiko apa saja yang bisa di alami si ibu dan si bayi jika melahirkan caesar.

    Berarti kalau cuma alasan sakit, ga tega, dst dst tidak melahirkan secara normal terasa sayang sekali lho (menurut aku). ayo ibu-ibu hamil yang sehat, berdoa supaya melahirkan normal dan kondisi ibu dan bayi sehat tak kurang satu apapun. Melahirkan normal itu serasa kita punya medali emas lho bunda :)

    3 komentar:

    1. ya sekarang melahirkan normal itu sepertinya sulit sekali, mungkin perlu kampanye melahirkan normal seperti kampanye ASI

      BalasHapus
    2. kunjungan gan.,.
      bagi" motivasi.,.
      kekurangan kita bukanlah sesuatu yang buruk .,..
      jadikanlah kekurangan kita sebagai kelebihan kita.,.
      di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

      BalasHapus
    3. iya betul mba..ibu muda skrg entah kenapa malah ada yg takut ngelahirin normal...sangat bersyukurlah ibu yg bisa melahirkan normal :)

      BalasHapus