Rabu, 26 September 2012

One Litre of Tears

Mungkin tidak asing lagi dengan judul postingan kali ini. Bukan maksud melakukan plagiarisme judul koq. Hanya ingin berbagi cerita, bagaimana aku menangis setiap menonton episode per episode serial TV drama Jepang yang diadaptasi dari kisah nyata itu.
Sebelum nya, maaf banget belum bisa melanjutkan postingan sebelumnya, karena dokumentasi yang tak lengkap :( jadi rasanya ngga afdol gitu.
Ya, jadi lagi-lagi di sela kerja aku ngga sengaja (lagi-lagi ngga sengaja, hehe, alibi) klik salah satu video berjudul "One litre of tears" di Youtube. Dari sebelum lebaran, aku udah nonton episode 1 -6. Ya, setiap 1 hari 1 video antara 45-46 menit, itupun terpotong karena kerjaan. heheheh. I'm sorry to do this, but i really won't skip to watch.
Aku ngga bisa mereview seperti yang sudah-sudah aku lakukan, terasa gagal.
Intinya cerita tentang perjuangan hidup seorang anak berusia 15 tahun , Ikeuchi Aya, yang mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan,  spinocerebellar ataxia. Serial TV ini pernah di "plagiat" oleh pihak TV swasta di Indonesia dengan judul "Buku Harian Nayla". Dan sakit hati aku melihat sinetronnya lebih lebay dibanding serial tv aslinya. Iya, jelas. Pas aku nonton "one litre of tears" nangis-nangis sesenggukan sampai terkadang tercekat saking ngga kuat nahan nangis dari episode per episode. Kalau dibandingkan dengan sinetron nya, bedaaa, jelas beda, tau lah gimana sinetron di Indonesia :D

Oia kenapa jadi membandingkan 2 versi tv drama itu. Haha. 
Kembali ke cerita awal. Kisah yang sangat menyentuh ini, aku kasih point 10 dari 10 point yang ada. Aku tuh ngga pernah yang namanya nonton serius TV drama dari Jepang, Korea, Taiwan atau China. Ya, baru kali ini nih, tergila gila sama TV drama Jepang, sampe sampe download soundtracknya yang berjudul konayuki. (I'm sorry , I know it's illegal) hehehe. 



Kisah cinta, kekeluargaan, dan persahabatan. Kisah cinta nya ngga norak, seperti "Aku cinta kamu" atau "Aishiteru" kaya sinetron di Indonesia. Kekeluargaannya erat, ngga ada perselisihan macem-macem kaya rebutan warisan, rebutan harta, anak ketuker, ilang ingatan, atau hal-hal absurd lainnya. Persahabatannya juga ngga lebay, kaya rebutan pacar sahabat, atau sinis-sinisan , iri, atau apalah. Semua natural. Tapi sangat menyentuh dan menguras air mata banget.

Baru hari ini aku selesai menonton seluruh videonya. Lega sekaligus di akhir episode ini yang paling bikin nangis.

Ngga mau cerita panjang-panjang. Karena ngga seru nanti kalian nontonnya. Lebih baik nonton sendiri :) 

Ini adalah best of the best scene bagiku. Masih ada beberapa lagi sih yang terbaik, tapi sayang ngga nemu potongan video nya :p


Please watching, and prepare 1 bucket for ur tears. hehehehe.




3 komentar:

  1. aku sudah nonton mba dill, memang termehek-mehek kita dibuatnya.

    apalagi aku yg mellow sama film2 yg sedih. :'(

    ups.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba she, aku tuh dr dulu ngga hoby sama serial tv Korea, Jepang dsb, gara2 iseng aja di youtube nemu drama ini, jadi penasaran banget sampe 11 episode, setiap episode ngga ada yang ngga nangis...:( hiks .. klo nonton di ulang ulang berasa deh cengeng banget :'(

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus