Finally, I post something about my Mom. Untuk Ibu yang di rumah (ibu RT yang sibuk dengan bisnis nya) aku mengucapkan "SELAMAT HARI IBU". Sungguh sesuatu banget. Baru merasakan menjadi ibu itu bagaimana. Ya sangat sangat sangat unik. Tak bisa diungkapkan kata-kata. Apalagi saat menjelang kelahiran Lauri. Ibu ku selalu berada di sampingku. Melihatku dan cucu nya berjuang untuk hidup. Padahal ada suamiku di situ, cuma, aku pengennya ada Ibu disitu.
Ada cerita lain yang lebih menyentuh hati saat aku hamil 4 bulan. aku terserang penyakit mata. Bukan penyakit mata biasa. (Oneday I'll post my picture's eyes). Waktu itu, perika ke dokter mata sama Ibu. Kebetulan suami ku lagi kerja jadi ngga bisa anter. Ini pertama kalinya pergi ke dokter spesialis. Eh ngga deng, dulu pernah ke dokter spesialis kulit juga, gara-gara kulit aku itu sensitif sama bahan kimia (bahkan sama sabun mandi-saat itu). Kata dokter aku kena Kojungtivitis akut. Pake ada kata-kata akut segala. Lebay dan menyeramkan kesannya. Mataku rusak parah. Berdarah. Sama sekali ngga bisa melek. Apalagi ngeliat. Jadi aku pergi pakai kacamata hitam. Tiga hari setelah dari dokter, kepala ku sakit bukan main. Penyebabnya ya karena sakat mata itu. Rasanya mau pecah. Aku meronta ngga karuan sambil memnbaca istigfar. Ibuku panik. Aku hampir ngga bisa kontrol, aku berteriak karena saking sakitnya. Aku hampir lupa kalau aku sedang hamil muda. Ibuku memelukku sambil menangis sambil membisikkan kalimat-kalimat doa ditelingaku. Sambil menyuruhku mengelus perutku, menyuruhku ingat ada janin di dalamnya. Ibuku menangsi melihat ku meronta menahan sakit di mata dan kepala. Aah , bukan main rasanya. Aku pikir aku akan lewat saat itu. Aku belum pernah merasakan sakit kepala dan sakit mata sesakit itu. Ibuku masih mengelus-ngelus kepalaku sampai akhirnya aku tenang. Dan ibuku menelepon suamiku untuk segera pulang kerja. Disitu aku menangis menahan rasa sakit, dan menahan haru melihat ibuku menangis melihatku sakit.
Lebih-lebih ketika melihatku menahan sakit saat menjelang prosesi mlahirkan. 13 jam menahan mulas. Saat detik-detik terakhir, aku malah diomelin Ibu gara-gara nyeletuk "Ibu, ngga kuat" sambil ber-istigfar. Masyallah, dulu ibuku seperti ini rasanya. Aku benar-benar semangat menanti detik-detik itu ditemani ibu dan suamiku tentunya. Well, Ibu bilang, "ternyata gitu ya ngeluarin bayi"...WHAT?? emangnya selama 4 kali bersalin normal ngga tahu prosesi nya..hihihi..Kata ibu bayi lahir dalam posisi normal itu terus ditarik diputar.APANYA??? ah ibu ada-ada aja bikin aku merinding .. Hahaha..
I just wanna say, I Love You Mom!!! You're the great Mom I ever had. Walau keras dan galaknya Ibu ku. But satu yang aku bangga dari beliau. Sangat bisa diandalkan. Bisa apa-apa sendiri (kecuali nyetir mobil). Jadi wedding organizer -ku yang handal banget. Pokok nya selalu bisa diandalkan deh. :-) big hug for my Mom (even I can't reach all of your big body mom ,,, oopss! just kidding Mom.
Ada cerita lain yang lebih menyentuh hati saat aku hamil 4 bulan. aku terserang penyakit mata. Bukan penyakit mata biasa. (Oneday I'll post my picture's eyes). Waktu itu, perika ke dokter mata sama Ibu. Kebetulan suami ku lagi kerja jadi ngga bisa anter. Ini pertama kalinya pergi ke dokter spesialis. Eh ngga deng, dulu pernah ke dokter spesialis kulit juga, gara-gara kulit aku itu sensitif sama bahan kimia (bahkan sama sabun mandi-saat itu). Kata dokter aku kena Kojungtivitis akut. Pake ada kata-kata akut segala. Lebay dan menyeramkan kesannya. Mataku rusak parah. Berdarah. Sama sekali ngga bisa melek. Apalagi ngeliat. Jadi aku pergi pakai kacamata hitam. Tiga hari setelah dari dokter, kepala ku sakit bukan main. Penyebabnya ya karena sakat mata itu. Rasanya mau pecah. Aku meronta ngga karuan sambil memnbaca istigfar. Ibuku panik. Aku hampir ngga bisa kontrol, aku berteriak karena saking sakitnya. Aku hampir lupa kalau aku sedang hamil muda. Ibuku memelukku sambil menangis sambil membisikkan kalimat-kalimat doa ditelingaku. Sambil menyuruhku mengelus perutku, menyuruhku ingat ada janin di dalamnya. Ibuku menangsi melihat ku meronta menahan sakit di mata dan kepala. Aah , bukan main rasanya. Aku pikir aku akan lewat saat itu. Aku belum pernah merasakan sakit kepala dan sakit mata sesakit itu. Ibuku masih mengelus-ngelus kepalaku sampai akhirnya aku tenang. Dan ibuku menelepon suamiku untuk segera pulang kerja. Disitu aku menangis menahan rasa sakit, dan menahan haru melihat ibuku menangis melihatku sakit.
Lebih-lebih ketika melihatku menahan sakit saat menjelang prosesi mlahirkan. 13 jam menahan mulas. Saat detik-detik terakhir, aku malah diomelin Ibu gara-gara nyeletuk "Ibu, ngga kuat" sambil ber-istigfar. Masyallah, dulu ibuku seperti ini rasanya. Aku benar-benar semangat menanti detik-detik itu ditemani ibu dan suamiku tentunya. Well, Ibu bilang, "ternyata gitu ya ngeluarin bayi"...WHAT?? emangnya selama 4 kali bersalin normal ngga tahu prosesi nya..hihihi..Kata ibu bayi lahir dalam posisi normal itu terus ditarik diputar.APANYA??? ah ibu ada-ada aja bikin aku merinding .. Hahaha..
I just wanna say, I Love You Mom!!! You're the great Mom I ever had. Walau keras dan galaknya Ibu ku. But satu yang aku bangga dari beliau. Sangat bisa diandalkan. Bisa apa-apa sendiri (kecuali nyetir mobil). Jadi wedding organizer -ku yang handal banget. Pokok nya selalu bisa diandalkan deh. :-) big hug for my Mom (even I can't reach all of your big body mom ,,, oopss! just kidding Mom.
Me, My "big" Mom and my "big" little sister.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar