Ngga terasa sudah hampir satu bulan berlalu setelah mudik dengan macet terhebat yang pernah kami alami saat itu. Dua hari 3 malam di dalam mobil dengan cuaca pana terik menyengat disiang harinya. Untungnya si kecil Lolie ngga ada keluhan apa-apa, ngga rewel sama sekali, hanya saja rewel kalau permintaannya untuk duduk di balik kemudi.
Kami sekeluarga (aku, suamiku, anakku dan keluarga intiku), berangkat dari Depok hdenak menuju rumah nenek di Ngawi, Jawa Timur pada dini hari tanggal 17 Agustus sekitar pukul 01.30 pagi. Dengan perkiraan bapak kala itu bisa terhindar macet di Cirebon. Walaupun kami sudah mewanti-wanti, justru malah akan terjebak macet, tp tetap saja bapak bersikukuh mau berangkat selepas tengah malam. Perkiraan kami tepat sekali, bahkan sampai pagi hari kami belum keluar tol Cikampek. Baru sekitar pukul 8 kami bisa keluar melalui tol Dawuan. Lagi lagi, kami harus tertahan. Ngga bisa dibayangkan, seharusnya untuk hari biasa kami bisa melewati jalan tanpa harus memutar balik sekitar hanya 2 km dalam waktu hampir 2 jam, kecepatan mobil hanya 0 km/jam. Ya bagaimana bisa dihitung. Sebab benar benar berhenti. Sesekali jalan cuma selangkah lah (kalau dihutng dengan jarak langkahan kaki). Kami baru sampai pantura siang harinya dengan kondisi jalan yang masih macet total. Saya ngga bisa membayangkan dan menceritakannya lagi, bagaiman kami bermacet-macetan ria di jalan panas di dalam mobil yang walaupun ada AC tapi tetap saja kalah dengan suhu panas di luar. Massyaallah. Alhamdulillah Allah memberikan keringanan untuk tidak berpuasa bagi orang musafir. Jadilah kami semua membatalkan puasa kami (sebab awalnya kami pikir jalan akan lancar-lancar saja).
Ditengah jalan yang berhenti total, bahkan kami bisa berganti-gantian ke toilet umum, ke mushola pinggir jalan, bahkan makan dan mandi. Setiap 10 meter mobil jalan sangat perlahan. Maka sebagian besar pengendara mematikan mesin mobilnya.
|
Semua mobil berhenti, sampe adikku (yang kala itu jadi sopir sampai keluar mobil, sampe buka baju, ckckck, bukan pemandangan yang bagus) |
Dan ada cerita menegangkan, saat itu jalanan sudah semakin kacau balau, di sekitar wilayah Ciasem. Semua mobil dari arah Jakarta memenuhi seluruh badan jalan, bahkan jalur dari arah cirebon "dimakan" oleh kendaraan dari arah Jakarta. Bayangkan betapa semrawutnya. Oke, kalian yang tinggal di Jakarta akan mengatakan hal itu biasa, tapi pernah kah kalian 1 hari penuh terjebak dalam mobil dalam keadaan seperti itu (kalau yang pernah mudik mungkin iya :) ). Lalu ada sekitar 10 mobil yang memotong jalan (termasuk kami) masuk ke sebuah halama kosong (halaman parkir yang terlantar milik sebuah hotel yang sudah kacau keliatannya), namun kami malah terjebak di halaman itu, hampir 2 jam kami tidak bisa keluar. Semua akses tersumbat. Sampai magrib tiba, akhirnya seluruh laki-laki dari dalam mobil keluar, termasuk sekelompok orang "preman" pelabuhan yang turun dari 1 truk (yang kebetulan ikut terjebak). Mereke menyetop semua mobil dari segala arah. Bayangkan, mobil dari arah berebut ingin jalan, namun nasib kami 10 mobil bagaimana kalau harus terjebak. Ya salah kami tidak ikut antrian kala itu. Tapi bukan salah kami juga yang memilih memotong jalan lewat halaman itu.
|
Ada sekitar 10 mobil yang terjebak di dalam area lahan kosong, awalnya sebenarnya ingin mencari jalan pintas, eeeh malah terjebak seperti ini. |
|
Sedang meratap. Terjebak 2 jam. |
|
Adikku, umurnya "sudah" 19 tahun tapi terlihat seperti entah berapa tahun :D |
Esok paginya, kami masih saja berada di wilayah Jawa Barat. Kami baru bisa keluar dari Jawa Barat sekitar lepas Isya. Dan kami terpaksa merasakan malam takbiran di wilayah Tegal.
Tebak, kapan kami baru tiba di Ngawi. Subuh pukul 04.30 tepat tanggal 19 Agustus 2012. jadi kami harus berkejaran dengan waktu supaya bisa sholat iduul fitri di lapangan terbuka yang jaraknya cukup jauh sekitar 5km dari rumah nenek. Sayangnya saya lupa mengabadikan moment dimana kami semua hampir terlambat ikut sholat ied. Bahkan serombongan 1 mobil saudara kami tidak bisa mengikuti sholat ied, karena tertinggal, padahal mereka (dari Bogor) sudah sampai saat malam takbiran.
Duh, kalau saja saya ingat mengambil foto di lapangan di kaki gunung lawu. Betapa indah dan megahnya ciptaan Allah. Subhanallah. Kami sholat berhadapan dengan gunung tinggi yang biru, bukit-bukit yang hijau, sekeliling kami masih ada sawah hijau. Ah, sayang, lupa di foto :(
Dan, oopss, saking lelahnya, dua anggota kerluarga ku sampai ketiduran dan tak sempat berfoto keluarga. Sayang sekali moment berfoto keluarga sampai terlewat saat kami semua sungkem ke nenek.
Tapi gambar gambar berikut pun ngga kalah seru. saya ambil foto ini pagi hari pada tanggal 20 Agustus 2102 sekitar pukul setengah 7 di belakang rumah nenek dan di daerah sekitar.
|
Gunung Lawu persisi di belakang rumah. Sedang tertutup kabut. |
|
Musim Kering |
|
Tanah yang tandus |
|
Dua foto yang sama, ditahun yang berbeda, dimoment yang sama |
Saya suka sekali foto di atas. yang sebelah kiri di ambil tahun 2010. Yang sebelah kanan di tahun 2012. Si Ayah sama-sama sedang menikmati segelas p*pmie. yup. Dia suka sekali bersembuyi di belakang rumah nenek sambil makan mie , duduk di atas batu besar, sambil menikmati pemandangan gunung Lawu.
|
Ayah iseng menghampiri rumah kosong |
|
Cuma gayanya aja yang keren, masuk ke dalem ngga berani Yah? |
|
Bersama sepupu, the blouse red one is my little sister |
|
Lolie sama mbah uyut :) |
Nenek masih gesit. usia nya sekitar 90 tahun. Ibadahnya tetap rajin. Walau sudah sedikit pikun dan kurang pendengarannya.
Berlebaran ke rumah saudara kami di Madiun.
|
Lolie, jangan pasang muka seperti itu lagi ya Yang :) |
Kami tidak lama di sana. Hanya beberpa hari. Kami juga tidak jalan-jalan ke tempat wisata seperti tahun tahun sebelumnya. Karena kami sudah terlalu lelah dengan perjalanan 3 malam kemarin. Tapi ini perjalanan pertama Lolie dan dia sangat menikmati. Walau sepanjang perjalanan, Lolie buang buang air besar terus. Kemungkinan masuk angin. Kami pun terpaksa harus berhenti berhenti terus mencari toilet umum. Sampai sampai setiap ketemu Pom Bensin, Lolie di cek BAB atau engga :). Tapi alhamdulillah dia tidak rewel sama sekali.
Pulangnya kami lewat jalur selatan. tetap saja terkena macet. Tapi ini masih terbilang wajar. Perjalanannya memakan waktu 30 jam.
|
Inilah wajah butek 2 hari diperjalanan, yah, aku paling tidak suka difoto, apalagi di foto ini tampak gemuk dan kumel :D sayangnya, tdk ada foto lain yang lebih bagus dari ini :) |
|
terowongan Nagreg |
Yup. Itulah sedikit cerita mudik tahun 2012. Sekalian deh mau berbagi foto waktu mudik 2010. Di mana saya masih langsing :D
|
Sleep with his favorite food |
|
Ketangkep basah makan ngumpet di belakang rumah |
|
Ini tanggul lumpur Lapindo di Sidoarjo |
|
Surabaya |
Beberapa foto saya ambil dengan kamera HP. Lainnya ada di kamera digital dan belum sempat saya publish di sini :). Kalau ada waktu saya kan update lagi foto foto waktu tahun 2010. Seperti apa lumpur Lapindo, dan seperti apa Jembatan Suramadu itu :)
See u soon
Bye.
wasaalam