Rabu, 22 Februari 2012

Miracle Worker : Hellen Keller and Anne Sullivan

Sebelum nulis mau sedikit curhat. Betapa gondoknya diriku waktu ngetik postingan kali ini panjang lebar, pas ngisi label ngga sengaja klik tombol backspace dan alhasil ga ke save as draft. Eeeerrggh harus ngetik dari awal. :'(

Ok. Let's start.

Setelah review Temple Grandin yang gagal. Kali ini mau mencoba lagi mereview film yang menginspirasi lainnya. Jadi selama seminggu itu aku lagi tergila gila sama tokoh yang memerankan Helen Keller, Patty Duke di film Miracle Worker (1962). Ya, film ini di buat beberapa versi. Di antara nya tahun 1962, Annie Sullivan diperankan Anne Bancroft. Tahun 1979 di mana pemeran sang guru Annie Sullivan diperankan oleh Patty Duke dan Helen Keller diperankan oleh Melissa Gilbert. Dan tahun 2000, Annie Sullivan diperankan oleh Alison Elliott, dan Hallie Kate Eisenberg sebagai Helen Keller.

Karena penasaran, aku langsung aja klik video nya. Soalnya banyak banget video Helen Keller di situ.

Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang guru khusus/ mentor penyandang buta tuli. Padahal ia sendiri juga memiliki gangguan pada penglihatannya. Ia juga telah melakukan operasi mata sebanyak 9 kali. 



Miracle Worker 1962


Miracle Worker 1979


Miracle Worker 2000



Lagi-lagi masih mengandalkan Youtube untuk menonton film ini. Dan ngebela-belain nonton dari semua versi. Kebetulan ada yang upload full movie versi tahun 1962, tapi tanpa credit tittle, dan membuat aku pusing karena mereka ngomong dalam bahasa Inggris nya cepat sekali. Tapi tidak menyurutkanku untuk menonton scene demi scene. 

Dan lagi ini adalah kisah nyataAwal nonton film ini juga ngga sengaja. Waktu lagi liat trailer Temple Grandin di youtube, ada video Miracle Worker Helen Keller

Awal ceritanya, ada seorang bayi berusia 19 bulan terserang penyakit ganas yang menyebabkannya buta dan tuli yang otomatis membuatnya bisu juga. Di versi tahun 1962 aku sampai menangis, saat melihat si ibu, nyonya Kate Keller (Inga Swenson) berteriak histeris (bener-bener histeris deh) pas tau anaknya ngga berkedip atau bereaksi saat dia mencoba menghibur Helen. Hati siapa akan tega melihat bayi mereka yang lahir normal, lantas tiba-tiba buta dan tuli.

Helen beranjak besar. Dan menjadi liar. Tidak bisa berkomunikasi. Orang yang melihat adegan-adegan di setiap scene pasti akan terenyuh. Coba bayangkan seumur kita hidup tidak pernah mendengar dan atau melihat, sekaligus tidak bisa berbicara. Aku ngga bisa membayangkan bahkan memikirkannya. Yang di alami Helen itu nyata. Sehingga ia pun sama sekali tidak bisa menggunakan otaknya untuk melakukan apapun.

Beruntung nya Helen berada dalam keluarga kaya. Saat usianya 7 tahun, orang tua Helen memanggil seorang guru untuk mengajar Helen. Yaitu Annie Sullivan (Anne Bancroft). Anne sangat sabar melatih Helen huruf untuk orang buta. Ia mengajarkan huruf demi huruf. Kata demi kata dengan simbol simbol jari. Ya karena hanya dengan huruf lah Helen nanti nya akan bisa berkomunikasi. Satu demi satu huruf di ajarkan agar Helen mengerti dan meskipun ia tidak bisa melihat atau mendengar tapi ia masih bisa merasakan. Agar nantinya ia juga bisa menggunakan otaknya untuk "melihat".

Suatu adegan yang paling menyentuh adalah saat adegan sarapan di meja makan bersama keluarga besar Helen, di mana Annie mengajarkan cara duduk dan makan sewajarnya manusia kepada Helen. Bagaimana Helen harus duduk di bangkunya dan makan sendiri dari piring dan sendoknya sendiri.  dengan segala daya upaya Annie lakukan agar Helen bisa melakukannya. Sampai waktu makan siang tiba, Helen bisa walau hasilnya masih kacau.

Sampai beberapa hari, sang ayah Kaptain Keller (Victor Jory) merasa ini tidak ada hasilnya. Akhirnya ia meminta Annie untuk berhenti mengajarkan Helen. Annie tetap bersikeras untuk tetap mengajar Helen sampai Helen bisa. Annie tidak mau ini menjadi sia-sia.

Ada adegan di film ini yang sangat terkenal yaitu water scene. Karena Annie merasa putus asa dengan keputusan tuan kaptain, saat Helen berontak di meja makan, Annie membawa Helen keluar rumah menuju pompa air. Di sini lah adegan paling menyentuh lainnya, yaitu pertama kalinya Helen mampu memahami apa yang telah Annie ajarkan. Ia berusaha sekuat tenaga mengucapkan kata air (WATER) dengan ejaan simbol jari dan juga melalui ucapan.



Namun sayangnya film ini hanya berakhir sampai di sini. Coba kalau jalan ceritanya diperpanjang sampai akhirnya Helen bisa lulus dari Radcliffe College, menjadi penulis, dosen, motivator dan aktivis. Pasti akan lebih menarik, dan tentunya akan lebih menginspirasi. Bahkan Helen Keller bisa berkeliling dunia bertemu dengan para petinggi negara, dan menjadi motivator para penyandang cacat lainnya.


Water Scene

Dari kehidupan Helen Keller aku sangat bersyukur karena di beri Allah panca indera yang lengkap. Lalu melihat Helen Keller menjadi wanita berhasil padahal ia memiliki kekurangan, aku semakin termotivasi, bahwa apapun bisa kita lakukan selagi kita MAU. Sekalipun kita punya kekurangan.

Helen keller





Selasa, 21 Februari 2012

Temple Grandin (Seorang Autis Bergelar Doktor)

Beberapa hari yang lalu, kayanya seminggu yang lalu pas pulang kerja, terus mampir ke rumah orang tua mau jemput Lauri aku ngga sengaja nonton film Temple Grandin di HBO. 

Temple Grandin Movie

Awalnya sih agak membosankan karena aku ngga nonton dari awal. Tapi pas pertengahan aku mulai tertarik dengan si tokoh utama. Koq unik gitu, aku langsung ngeh sepertinya tokoh ini memang unik dan beda. Dari gesture dan cara berbicaranya pun akan langsung tahu kalau si Temple ini punya keterbatasan. Dia seorang wanita yang mengidap autis. Sampai akhir film, aku di buat ber -ooh sepanjang film.

Film ini sangat menginspirasi. Meskipun dia memiliki keterbatasan, tapi ternyata di punya kelebihan yang sangat luar biasa, yang orang lain pun mungkin tidak akan percaya ia mampu melakukannya. Dia berhasil mendapatkan gelar doktor ilmu kehewanan (aku kurang merhatiin apa istilahnya), dia juga menciptakan suatu metode untuk diterapkan di tempat penjagalan hewan. Kalau ngeliat filmnya pas si Temple lagi gambar-gambar alat yang mau dia buat dan diterapin di lahan di tempat penjagalan, aku sampe bengong. Hebat! Yang lucu ada lagi pas Temple mau melakukan riset di peternakan, dan dia dilarang masuk sama petugasnya. Akhirnya dia nekat jual mobil dan diganti sama mobil pick up besar kotor dan dia nyamar jadi jurnalis supaya dizinin masuk. Kocak dan jenius banget akalnya. 

Aku fikir ini awalnya hanya film fiktif, tapi pas di ending filmnya, ada sekilas tentang tokoh si Temple ini ternyata adalah kisah nyata. Dan Tokoh nyata. Temple Grandin adalah seorang innovator, aktivis, penulis dan juga seorang yang mengidap autis.

Temple Grandin

Aku paling ngga bisa kalau di suruh me review lagi. Apalagi aku nonton film ini ngga dari awal. Jadi sori banget kalau review nya jelek dan tidak beraturan. Kayanya film ini cuma di puter di HBO. Entah sudah pernah di putar di televisi nasional atau belum.

Tapi yang jelas filmnya bagus. Recommended. Dan aku suka sekali dengan aktris yang memerankan tokoh Temple, Claire Danes. Akting nya pas banget, memerankan cewek gagah yang mengidap autis bener-bener bisa memerankan seorang yang autis. Padahal aslinya cantik dan emang sih agak keliatan tomboi sedikit.

Claire Danes

Kalau penasaran bisa liat trailer nya di mana lagi kalau bukan di youtube :




Jumat, 10 Februari 2012

Aku dan Kerepotan di Februari (ada berita Giveaway lho!!)

Sebelum sharing, mau kasih info menyenangkan , ada FEBRUARI GIVEAWAY nih dari MYURBEY, hadiahnya toy cam dari ACHTER TOYCAM dan small pouch dari MYURBEY. Buruan join!

Ngga terasa bulan Februari udah mau tengah bulan aja. Hari-hariku di bulan Februari masih datar...flat. Ngga kaya snack keripik kentang yang never flat itu... (euh jadi pengen ngemil).

Aku akhirnya pindah juga. Pindah rumah. Tempat baru, kesulitan baru, dan tantangan baru. Malesnya ngga ketulungan untuk memulai beberes. Paling lama sampai 3 bulan deh aku baru-baru beberes rumah. Soalnya waktu itu (pindahan yang ketempat sebelumnya) abis melahirkan. Jadi masih stay ditempat orang tua. Mau pulang ke rumah kontrakan malesssss banget. Suamiku juga lagi kena sindrom males. Hahahahaha. Jadi sekarang, dengan kepindahan kami yang 3 kalinya. Tiga kali angkut barang (dari rumah ortu-rk1-rk2-rk3). Aarghh, bayangan-bayangan penat rumah berantakan belum lagi barang hilang saat mengungsi akan selalu ada lho. Jadi buat yang belum pengalaman pindah-pindah rumah, disarankan untuk bener-bener teliti dan catat apa aja barang yang diangkut apa aja barang yang turun.

Sebenarnya barang-barang milik kami ngga banyak, masih standar kebutuhan rumah tangga keluarga kecil. bahagia sejahtera (amiin :p). Tapi justru barang-barang kecil, yang ngga teliti dan diperhatikan malah hilang. Mulai dari sapu dan teman-temannya lah yang ketinggalan, detergen dan pewangi pakaian stok 1 bulan yang lenyap entah ke mana, bahkan KOLEKSI PAPER BAG aku yang ancur. Aaah kalau ingat sedih. Aku tuh hobi banget koleksi Paper Bag, kemaren waktu angkut-angkut barang aku ngga ada di rumah (pas lagi kerja), kebetulan yang ada suamiku karena pas masuk siang. Pas aku lihat keesokannya (ngga sempet kontrol sore sebelumnya), koleksi paper bag aku udah hancur buat nampung barang-barang printilan. Mana ada paper bag waktu belanja dari Jogja. Sepele sih, cuma emang sengaja di simpan buat kenang-kenangan waktu jalan-jalan ke Jogja pertama kali bareng suami.

Sudah 3 hari berlalu dan masih tetap sama.Masih berantakan. Sorry ngga ada picture tapi dijamin ini bukan hoax koq. hehehehe. Jadi intinya kalau mau pindahan itu barang-barang KECIL, iya kecil kalau besar khan kelihatan. Jadi barang-barang kecil sekecil apapun kalau menurut kamu penting (menurut orang lain itu ngga penting) sebaiknya dibungkus baik-baik dan di gabung dengan barang besar supaya ngga tercecer. Jangan sampai ada barang printilan di luar barang -barang besar. Semua dibundel jadi satu. Bener-bener jangan ada barang yang cuma bisa di tenteng dengan 2 jari saking enteng dan kecil nya. Jadiin semua berbundel bundel agar terlihat dan di bawanya pun dengan seksama. Soalnya kalau barang kecil (barang-barang printilan) ngga dibundel atau dimasukin kardus, ah dijamin deh, jangan marah kalau tu barang nyelip dan raib entah ke mana. KECUALI, kalau situ pindahan pakai jasa pindah rumah, yang barangnya mesti di catet satu-satu, dimasukin kardus besar, dimasukin kayu, dikirim pake pesawat dan di bawa terbang ke Afrika (eh ngga gitu juga kali!), hehehe. Sebenarnya tips ini CUMA BERLAKU  buat aku koq. Suer deh. Secara aku agak sedikit (SEDIKIT LHO YAH!) teledor, bukan teledor sih, apa ya, males, engga juga sih, apa dong? ... entahlah. Fiuh *ngelap keringet.

Kalau kamu-kamu punya cara yang lebih bisa diandalkan, jangan sungkan berbagi. Siapa tau kamu bisa jadi pengusaha penyedia jasa pindah rumah. (hehehe)